https://ejournal.anotero.org/index.php/tasnim/issue/feedTasnim Journal for Community Service2025-10-16T10:13:22+07:00Syafrizal Ulumsyafrizal.ulum@anotero.orgOpen Journal Systems<p><em>Tasnim Journal for Community Service</em> (<strong>E-ISSN: 2745-4630, P-ISSN: 2745-4622</strong>) adalah jurnal multidisiplin ilmiah yang diterbitkan oleh Lembaga Anotero Scientific Pekanbaru, Indonesia dan diterbitkan dua kali setahun, yaitu bulan September dan Maret. Tujuan dari publikasi jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan pemikiran konseptual atau ide dan hasil pengabdian yang telah dicapai di bidang pengabdian kepada masyarakat.</p>https://ejournal.anotero.org/index.php/tasnim/article/view/381Peningkatan Pemahaman Kurikulum Merdeka bagi Guru MTs di Kota Intan, Kabupaten Rokan Hulu2025-10-16T10:13:22+07:00Afridaafrida@uin-suska.ac.idSukma Ernisukma.erni@uin-suska.ac.idSukma Ernisukma.erni@uin-suska.ac.idEllya Rozaellya.roza@uin-suska.ac.idEllya Rozaellya.roza@uin-suska.ac.idCut Raudhatul Miskicut.rm@uin-suska.ac.id<p>Transformasi kurikulum di Indonesia melalui penerapan Kurikulum Merdeka menuntut guru untuk memahami dan mengimplementasikan prinsip-prinsip baru pembelajaran secara komprehensif. Namun, di lapangan masih ditemukan kesenjangan pemahaman, terutama di lingkungan madrasah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas guru MTs Kota Intan Kabupaten Rokan Hulu dalam memahami dan menerapkan Kurikulum Merdeka melalui pelatihan intensif selama tiga hari. Kegiatan ini menggunakan pendekatan partisipatif-reflektif dengan metode ceramah interaktif, studi kasus, simulasi penyusunan modul ajar, dan praktik implementasi Project Based Learning (PjBL). Hasil pre-test menunjukkan bahwa hanya 28% guru memahami konsep Kurikulum Merdeka secara menyeluruh. Setelah pelatihan, angka tersebut meningkat menjadi 84%. Secara spesifik, pemahaman guru terhadap prinsip kurikulum meningkat dari 32% menjadi 88%, pembelajaran berdiferensiasi dari 25% menjadi 80%, profil pelajar Pancasila dari 30% menjadi 86%, dan penyusunan modul ajar serta PjBL dari 20% menjadi 82%. Selain peningkatan kognitif, refleksi peserta juga menunjukkan motivasi yang lebih tinggi untuk menerapkan pendekatan pembelajaran yang lebih aktif, kontekstual, dan humanis. Kegiatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan kompetensi guru madrasah serta menjadi model pendampingan yang potensial untuk memperkuat implementasi Kurikulum Merdeka di daerah lain dengan karakteristik serupa.</p>2025-09-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 0 https://ejournal.anotero.org/index.php/tasnim/article/view/353Pendampingan Pengembangan Kurikulum Program Tahfiz Al- Qur’an Berbasis Model Tyler di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Banjarejo Malang2025-06-20T22:29:55+07:00Mulis Mulismukhlis@alqolam.ac.id<p>This community service (PkM) was conducted in response to the problems identified at Islamic Boarding School Mambaul Ulum, located in Banjarejo Malang. The problem was that a curriculum for the program of Tahfiz Al-Qur’an (Al-Qur'an memorization) was not arranged. Hence, the program did not run well, effectively, and accountably. This problem was captured from the observation and interview with the coordinator. So, this PkM was done to address that problem so the program can be run effectively and accountably. Yet, the purpose of this community service activity is to assist by training in developing the Tahfiz Al-Qur'an program curriculum. This service begins with training in the compilation Tyler Model-Based, followed by assistance in curriculum compilation. First, the training in compiling the tahfidz curriculum was joined by the coordinator and team of the tahfidz program. The result of this service is the realization of the tahfidz curriculum. In this curriculum, several programs are formulated, such as the optional tahfidz program of 15 or 30 juz, which can be taken for three or six years. Then, determining the time for memorizing and muraja'ah (independent or guided), opening the students' pockets, and periodic evaluations (weekly, monthly, and end of semester or grand tasmi').</p>2025-09-15T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Tasnim Journal for Community Servicehttps://ejournal.anotero.org/index.php/tasnim/article/view/365Edukasi Mengolah Buah Durian sebagai Industri Rumah Tangga di Kecamatan Sabbang Kabupaten Luwu Utara2025-09-10T16:24:00+07:00Untunguntung@unm.ac.idKartini Marzukikartini.marzuki@unm.ac.idNasrah Natsirnasrah.natsir@unm.ac.idRahmawatirahma@unm.ac.idYolandika Arsyadyolandika.arsyad@unm.ac.id<div><em><span lang="EN-US">Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, merupakan salah satu sentra penghasil durian dengan produksi melimpah pada musim panen. Kondisi ini kerap menurunkan harga durian secara drastis, bahkan menimbulkan pembusukan akibat keterbatasan daya simpan buah, sehingga petani mengalami kerugian. Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk memberikan edukasi pengolahan buah durian menjadi produk olahan bernilai tambah sebagai bentuk industri rumah tangga. Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan pelatihan dan pembinaan partisipatif melalui praktik langsung pembuatan berbagai produk, seperti dampok durian, pancake durian, nastar durian, dan pukis durian. Kegiatan berlangsung Februari–Juli 2024, melibatkan dosen, mahasiswa, petani durian, pengelola PKBM, serta dukungan pemerintah dan tokoh masyarakat. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan motivasi petani dalam mengelola buah durian, serta terbentuknya komunitas petani durian yang berorientasi usaha. Produk olahan yang dihasilkan berpotensi bersaing di pasar apabila memenuhi standar mutu, kemasan, labeling, dan legalitas. Program ini juga menginisiasi kolaborasi dengan pengusaha lokal sebagai mitra pemasaran dan permodalan. Kesimpulannya, edukasi pengolahan buah durian mampu menjadi strategi pemberdayaan ekonomi masyarakat pedesaan, sekaligus solusi atas fluktuasi harga durian pada musim panen. Rekomendasi diberikan pada tiga aspek: (1) akademik, berupa integrasi praktik kewirausahaan dalam pendidikan nonformal; (2) praktis, berupa penguatan manajemen usaha rumah tangga berbasis potensi lokal; dan (3) kebijakan, berupa dukungan pemerintah daerah dalam pembinaan berkelanjutan, akses modal, serta sertifikasi produk.</span></em></div>2025-09-16T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Tasnim Journal for Community Service